cerita ini dipersembahkan untuk cinta, demi cinta, dan kepada cinta.

Rabu, 18 Januari 2012

sahabat vs pacar

ketika sahabatmu tidak menyukai pacarmu dan sebaliknya, sang pacar pun tidak menyukai sahabatmu. mana yang akan kamu pilih, sahabatmu atau pacarmu?

keadaan ini pernah terjadi dalam hidupku beberapa waktu yang lalu.

pada saat itu aku lebih memilih pacar daripada sahabat. pilihan ini aku ambil bukan atas dasar aku melupakan sahabat, atau datang pada mereka hanya disaat aku sedang bersedih. aku mengambil pilihan itu karna pada saat itu aku berfikir kalau bersama-sama sahabat aku sudah lama merasakannya. kemanapun, dimanapun, kapanpun, aku selalu bisa bersama mereka. aku berfikir kalau akupun butuh waktu bersama pacarku dan memberi sedikit waktu untuk sahabatku menjalani hidup yang lain, bukan hanya bersamaku.
akhirnya aku pun menjauh dari sahabat-sahabatku tanpa memberi mereka penjelasan mengapa aku melakukannya. aku merasa senang bisa menghabiskan waktu bersama pacar, tanpa aku ingat bagaimana keadaan sahabatku sejak aku meninggalkan mereka.

sahabatku tak menyukai pacarku memang bukan tanpa alasan. mereka bilang aku berubah semenjak menjalin hubungan dengannya. aku lebih menuruti apa yang dia bilang, bahkan saat dia meminta aku untuk tidak lagi bermain bersama teman-teman dekatku. aku berubah menjadi orang lain yang tak lagi mau mendengarkan apa kata sahabatku. telingaku seakan tertutup terkecuali untuk pacarku. dan kata mereka, pacarku bukan orang yang baik karna tak jarang ia membuatku menangis.

pacarku pun tak menyukai mereka bukan tanpa alasan. dia bilang aku hanya mau berteman dengan mereka dan tak mau berteman dengan yang lain. dia bilang aku terlalu sering mendengarkan apa kata mereka. dia tidak suka karna sahabatku suka ikut campur dalam masalah kami. dia bilang aku bagaikan hidup didalam kotak dan tak mau mencoba keluar dari kotak itu.

tapi kini, setelah aku memutuskan untuk menjauhi sahabat-sahabatku, aku merasa kesepian.

sering mereka coba untuk mendekati aku, tapi aku malah pergi begitu saja meninggalkan mereka dengan tanda tanya besar dikepala mereka. aku hanya takut jika pacarku marah karna aku tak mau mendengarkan ucapannya. aku takut jika dia menganggap aku pembohong karna aku tetap berada dekat dengn sahabatku sedangkan aku berkata aku telah menjauhinya. tapi justru karna ketakutanku padanya, aku telah berbuat jahat pada mereka. yang mereka inginkan dariku hanya sebuah penjelasan mengapa aku menjauhinya. aku tak bisa menjelaskan pada mereka karna aku tak ingin mereka semakin membenci pacarku. aku lebih rela mereka membenciku.

dan ternyata keputusan yang aku pilih salah. tak seharusnya aku meninggalkan sahabat demi pacar. sahabatku pasti akan selalu ada menemaniku kapanpun dan bagaimanapun keadaanku. sedangkan pacar, kami hanya menghabiskan waktu bersama yang bahkan dapat dihitung menitnya. dia tak dapat mendengarkan keluh kesahku, apalagi sekedar membuat aku tersenyum dan tertawa. atau... sahabat dan pacar bisa berjalan berbarengan, hanya saja kalau mereka suka dan nyaman. itu semua tergantung bagaimana kita yang berada pada tengahnya saja.

sahabat...
aku minta maaf karna telah menjauhi kalian,
aku minta maaf karna telah membuat kalian bertanya -tanya mengapa aku menjauh,
aku minta maaf karna telah membuat kalian merasa bersalah.

kini, apapun alasannya aku tak akan menjauhi kalian lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar