
cerita ini dipersembahkan untuk cinta, demi cinta, dan kepada cinta.
Sabtu, 20 April 2013
Our dreams
Mimpi kita,
Seketika itu juga hancur begitu saja
Aku tak Ingin begini,
Tapi kamu selalu menyalahkan bahwa ini mauku
Baik lah...
Aku tak Ingin berdebat dan membiarkan apa yang Ada di pokiranmu itu benar dan menang.
Aku hanya Ingin kamu tau
Mimpi itu,
Mimpi yang Aku bangun untukku,
Mimpi Akan Aku dan kamu,
Semua hancur
Berantakan
Sepertinya keadaan hati kita sekarang
Kamu perlu tau,
Aku ga ikhlas
Aku ga rela
Semua yang udah Aku impiin, bener-bener Cuma jadi mimpi dan ga bisa kita wujudin sama sama.
Terus Aku harus salahin siapa?
Salahin kamu?
Kayak kamu salahin Aku?
Ngga
Aku ga terima
Aku ga bisa diem gitu Ajah
Terus Kenapa Aku Lakuin ini semua?
Aku Cuma mau kamu
Kamu ngerti
Kamu Paham
Kalo kamu harus bener-bener di Paksa untuk kejar dan lanjutin cita-cita kamu
Cepet Atau lambat.
Semua Ada di tangan kamu
Ga bisa Kalo kamu ngga fokus
Ga bisa Kalo Aku Terus-terusan Ganggu kamu
Ga bisa
Tapi kamu ga Ngerti
Kamu malah salahin Aku
Tapi gapapa, Aku ikhlas
Suatu Saat, Kalo kamu udah sukses
Kamu Bakal Ngerti Maksud aku
Aku Bakal selalu terima kapan pun kamu kembali lagi
Dan kita wujudin mimpi itu sama sama lagi
Rabu, 17 April 2013
A letter from far away
Tau buah simalakama?
Aku sih ga pernah liat bentuknya
tapi menurut cerita, buah itu buat kita Serba salah
Posisi Aku sekarang bagaikan Ingin memakan buah itu
Rumit, dan pasti Akan Ada resiko
Lalu....
Resiko ini yang Aku pilih
Aku memilih meninggalkanmu, menyakiti dua hati yang selalu Ingin memiliki
Tapi di lain Sisi, Ada orang yang merasa teramat lega
Melainkan kita.
Aku dan kamu saling mencintai
Tapi Ada seseorang yang selalu mengharapkan kebanggaan Dari dirimu
Dan Aku seakan menjadi penghalang
Dia pun sebenarnya tak apa Jika kamu denganku
Tapi sepertinya Lebih tak apa lagi Jika kamu tidak denganku dulu
Sampai dua merasa Bahwa kamu bisa di banggakan
Aku baru Sadar sekarang,
Dua menyetujui kebersamaan kita
Tapi dia tak pernah memikirkan bagaimana tentang perasaanku
Yang hanya dia tau, hanya perasaan dia dan perasaan yang dia angap anaknya rasakan
Padahal dia tak tau bahwa kebahagiaan anaknya bukan hanya bisa di banggakan
Tapi juga Aku
Aku telah menjadi bagian Dari kebahagiaannya
Tapi dia tak mengerti.
Aku baru Sadar, Saat Aku Katakan bahwa Aku telah berpisah denganmu
Tapi dia hanya mengatakan bahwa kamu dan Aku BUTUH focus terhadap hidup masing-masing
Lagi-lagi tentang kebanggaan itu
Tak Ada sedikit rasa kecewa pun yang termination di diri dia
Tapi Aku mengerti
Seakan dia mengorbankan apapun Asalkan kebangaan itu iya dapat
Termasuk salah satu kebahagiaan anaknya.
Siapa yang menjadi Korban?
Jelas Aku dan anakmu
Makanya Aku memilih untuk meninggalkanmu sampai kamu bisa berikan kebangaan itu pada dia
Tak apa sekarang kita mengalah
Surat ini adalah Surat yang tak ku Kirim dan tak ku jelaskan pada selembar Kertas yang biasa saling kita kirim
Semoga kamu baca Surat yang tak terkirim ini
Ini yang menjadi Alasan, Kenapa Aku memilih Jalan ini
Maaf, tapi ini yang terbaik
Kejar cita-cita itu dan banggakan dia
Aku tak apa disini
Apapun yang ku lakukan di depan Matamu dan menyakitimu, itu hanya Alasan agar kamu menerima keputusanku
Dan itu tak benar benar ku lakukan
Minggu, 14 April 2013
Siapa kamu? Apa kita?
Kamu yang selalu bersikap manis
Kamu yang selalu Ada untukku
Kamu yang selalu mengerti apa mauku
Kamu yang selalu sabar
Kamu yang tak pernah lelah
Lalu...
Tiba-tiba saja kamu berubah
Menjadi sosok yang tak ku kenal
Kamu selalu marah
Kamu selalu Keras
Kamu selalu tak mau peduli
Sampai setelah lama kemudian,
aku menemukan sosok kamu yang dulu
Tapi tetap saja Ada yang aneh
Lalu Aku Sadar, kalau kamu tak sepenuhnya kembali
Masih Ada sosok yang tak ku kenal didalam sana
Jadi?
Siapa kamu yang bersamaku sekarang?
Apa kita Jika tak sama
Siapa kamu yang tak ku kenal itu
Apa kita Jika Aku tak mengenalnya
Siapa kamu?
Dan...
Apa kita?
Langganan:
Postingan (Atom)