ternyata bahkan orang dewasa pun bisa egois. bersama-sama dalam jangka waktu yang lama tidak menjamin keutuhan.
dimalam itu, aku mendengar suara bentakan mereka, benar-benar mengaung di rumah kami. awalnya hanya satu pertanyaan, dan lama-lama mereka mulai meluapkan emosi tanpa memikirkan ada berapa perasaan yang mendengarkan dan menyaksikan pertengkaran itu.
aku pun hanya duduk terdiam dan tak tau harus berbuat apa. aku seakan menjadi dinding yang hanya bisa menyaksikan kejadian itu. sampai akhirnya kata-kata CERAI pun terlontar dari salah satu bibirnya. aku tak mengerti apa yang salah, siapa yang salah dan dimana yang salah, yang aku tau mereka hanya lelah dan mereka telah bersabar cukup lama.
aku memang tak mengerti, tapi aku tau sesuatu, aku tau kalau memang dari sejak lama mereka tak bisa bersatu. ini bukan kali pertama aku mendengar kata-kata dari bibirnya dan ini yang kedua kalinya dan dari orang yang sama. orang yang selalu aku panggil ayah.
mengapa begitu mudah mengucap kata cerai? mengapa tak sulit meninggalkan orang yang pernah bersama selama kurang lebih 21 tahun?
kini kau pun pergi meninggalkan rumah yang biasa kami tempati bersama, walau tak makan bersama atau sekedar bertukar pikiran bersama, setidaknya masih ada yang di rasakan bersama. tapi sekarang tidak lagi, memang telah ada yang berubah dari keluarga ini. dan mungkin perpisahanlah jalan terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar